Selasa, 29 Januari 2013

Faktor Interanal & Eksternal dalam KEKERASAN



Terjadinya kekerasan di dunia sangatlah berdampak bagi mereka yang merasakannya,baik fisik, batin, psikis,dan perasaan trauma yang terjadi di dalam diri mereka. Tipe - tipe kekerasan yang sering terjadi itu seperti kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak,kekerasan terhadap agama / suku / budaya. Semua merupakan sebuah bentuk tindakan yang negatif yang tidak boleh dibiarkan dan harus ada suatu aksi dan pencegahan. Sebenarnya kekerasan itu sendiri timbul dikarenakan pengaruh internal dan eksternal.


* Pengaruh Internal

Biasanya kekerasan akan timbul  jika lingkungan terdekat kita melakukan tindakan-tindakan yang mengacu pada aspek kekerasan. Lingkungan terdekat bisa seperti hadirnya keluarga kita sendiri,didikan keras (pemukulan, menggunakan alat/tangan) akan menjadi suatu habbit (kebiasaan) yang sejak dini kita melihatnya.Dan dari pihak diri sendiri akan membuat pola hidup mereka melakukan tindakan kekerasan tersebut.



 *Pengaruh Eksternal

Kekerasan yang timbul dari lingkungan pihak luar (eksternal) ini terjadi ketika seseorang sudah mulai tumbuh dan dapat bersosialisasi terhadap lingkungan luar yang baru.  Apabila lingkungan tersebut rusak dan mengacu pada sebuah tindakan kekerasan mau tidak mau kita akan bisa dan dapat melakukan tindakan tersebut,tetapi ini balik  lagi terhadap prinsip individu ketika bertindak. Bila dilihat dari perkembangan teknologi,media cukup berperan sebagai pengacu tindakan kekerasan baik hanya kata-kata senonoh / kasar dalam media sosial akan menjadi timbul kekerasan kecil ataupun bisa merambat menjadi sebuah kasus.


Upaya pencegahan kekerasan


Kini tindak kekerasan menjadi tindakan alternatif manakala keinginan dan kepentingan suatu individu atau kelompok tidak tercapai. Terlebih di Indonesia, kekerasan melanda di segala bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya, bahkan keluarga. Walaupun tindakan ini membawa kerugian yang besar bagi semua pihak, angka terjadinya kekerasan terus meningkat dari hari ke hari. Oleh karena itu, maka itu untuk mencegah semakin membudayanya tindak kekerasan. Upaya-upaya tersebut (sebagaimana dikutip Arif Rohman: 2005) antara lain:

a. Kampanye Anti-Kekerasan

Dilakukannya kampanye antikekerasan secara terusmenerus mendorong individu untuk lebih menyadari akan akibat dari kekerasan secara global. Melalui kampanye setiap masyarakat diajak untuk berperan serta dalam menciptakan suatu kedamaian. Dengan kedamaian individu mampu berkarya menghasilkan sesuatu untuk kemajuan. Dengan kata lain, kekerasan mendatangkan kemunduran dan penderitaan, sedangkan tanpa kekerasan membentuk kemajuan bangsa.

b. Mengajak Masyarakat untuk Menyelesaikan Masalah Sosial dengan Cara Bijak

Dalam upaya ini pemerintah mempunyai andil dan peran besar. Secara umum, apa yang menjadi tindakan pemimpin, akan ditiru dan diteladani oleh bawahannya. Jika suatu negara menjauhkan segala kekerasan dalam menyelesaikan suatu masalah sosial, maka tindakan ini akan diikuti oleh segenap warganya. Dengan begitu, semua pihak berusaha tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah yang akhirnya membawa kedamaian dalam kehidupan sosial.

c. Penegakan Hukum secara Adil dan Bersih

Sistem hukum yang tidak tegas mampu memengaruhi munculnya tindak kekerasan. Hal ini dikarenakan perasaan jengkel manakala keputusan hukum mudah digantikan dengan kekuatan harta. Sedangkan mereka yang tidak berharta diperlakukan kasar serta tidak manusiawi. Kejengkelan melihat ketidakadilan ini mendorong munculnya tindak kekerasan. Oleh karena itu, penataan sistem penegakan hukum yang adil dan tegas mampu mengurangi meningkatnya angka kekerasan yang terjadi.

d. Menciptakan Pemerintahan yang Baik

Sebagian besar kekerasan yang terjadi di Indonesia dikarenakan cara kerja pemerintah yang kurang memuaskan. Perasaan tidak puas mendorong masyarakat melakukan tindak kekerasan sebagai wujud protes. Oleh karena itu, menciptakan pemerintahan yang baik salah satu upaya tepat dan utama mengatasi kekerasan. Upaya ini dilakukan dengan cara menyusun strategi dan kebijakan yang dirasa adil bagi rakyat, sehingga rakyat dapat memenuhi setiap kebutuhan hidupnya tanpa ada perasaan tidak













Tidak ada komentar:

Posting Komentar